soal sifat koligatif larutan
1) Tabel data beberapa larutan
Larutan | Mol zat terlarut | Volume larutan (mL) |
---|---|---|
1 | 0,1 | 200 |
2 | 0,1 | 100 |
3 | 0,2 | 300 |
4 | 0,2 | 100 |
5 | 0,1 | 250 |
Soal: Jika pengukuran dilakukan pada suhu tetap maka larutan yang mempunyai tekanan osmotik paling besar adalah…
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
2) Perhatikan Grafik P–T berikut!
Soal: Titik beku larutan glukosa 0,1 m adalah…
- K
- L
- M
- N
- O
3) Tabel data kedua
Larutan | Mol zat terlarut | Volume larutan (mL) |
---|---|---|
1 | 0,2 | 200 |
2 | 0,1 | 100 |
3 | 0,6 | 500 |
4 | 0,8 | 250 |
5 | 0,5 | 20 |
Soal: Larutan yang memiliki tekanan osmotik paling tinggi jika diukur pada suhu yang sama yaitu…
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
4) Diagram P–T air & larutan urea 0,2 M
Soal: Titik didih larutan urea 0,2 M dinyatakan oleh titik…
- E
- F
- H
- K
- L
5) Tabel lima larutan nonelektrolit
Larutan | Mol zat terlarut | Volume larutan (mL) |
---|---|---|
A | 0,2 | 100 |
B | 0,3 | 300 |
C | 0,4 | 400 |
D | 0,5 | 500 |
E | 0,5 | 1000 |
Soal: Larutan yang memiliki tekanan osmotik terkecil pada suhu 298 K adalah…
- E
- D
- C
- B
- A
6) Grafik P–T
Soal: Apabila ke dalam air murni ditambahkan alkohol maka titik didih larutannya ditunjukkan oleh titik…
- A
- B
- C
- D
- E
7) Grafik
Soal: Apabila volume semua larutan sama, larutan mana yang memiliki tekanan osmotik terbesar…
- K
- L
- M
- N
- O
8) Diagram P–T air vs urea 0,2 M (placeholder)
Soal: Kurva yang menunjukkan penurunan tekanan uap akibat penambahan larutan urea 0,2 M ke dalam air yaitu…
- P – Q
- S – R
- S – U
- R – T
- T – U
9) Tabel data 5 larutan nonelektrolit
Larutan | Mol zat terlarut | Volume larutan (mL) |
---|---|---|
H | 0,2 | 100 |
I | 0,1 | 100 |
J | 0,3 | 300 |
K | 0,4 | 500 |
L | 0,3 | 200 |
Soal: Pengukuran dilakukan pada suhu 298 K, larutan yang mempunyai tekanan osmotik sama besar adalah…
- H dan J
- H dan I
- I dan J
- J dan K
- K dan L
10) Diagram P–T air & alkohol (placeholder)
Soal: Titik beku larutan alkohol ditunjukkan pada…
- E
- D
- C
- B
- A
11) Grafik
Soal: Diketahui volume kelima larutan tersebut sama. Larutan yang mempunyai tekanan osmotik terkecil juga dihitung pada suhu tetap yaitu…
- I
- II
- III
- IV
- V
12) Diagram P–T
Soal: Jika ke dalam air dilarutkan asam asetat sebanyak 40 gram titik beku larutan asam asetat berada pada titik…
- W
- V
- T
- S
- R
13) Perbandingan tekanan osmotik urea vs glukosa
Soal: Suatu larutan diperoleh dengan melarutkan 6 gram urea dalam 1 liter. Larutan lain diperoleh dengan melarutkan 18 gram glukosa dalam 1 liter air. Besarnya tekanan osmotik larutan pertama dibandingkan larutan kedua jika diukur pada suhu yang sama adalah…
- 1/3 larutan kedua
- 2/3 larutan kedua
- 3/2 larutan kedua
- 3 kali larutan kedua
- Sama dengan larutan kedua
14) Diagram P–T benzena & larutan naftalen (placeholder)
Soal: Titik beku dan titik didih larutan naftalen ditunjukkan oleh titik…
- A’ dan B’
- A dan B
- A’ dan D’
- D dan B
- C’ dan D’
15) Urea dalam labu ukur
Sumber acuan: “Tabel detik UNAS kimia hal. 75 no. 16”.
Soal: Ke dalam setiap labu ukur dimasukkan kristal urea berturut-turut sebanyak 10 mol, 10 mol, 15 mol, 7 mol, dan 5 mol. Jika volume air seperti yang tertera pada tiap-tiap labu ukur, larutan urea yang mempunyai tekanan osmotik terkecil saat diukur pada suhu tetap adalah…
- I
- II
- III
- IV
- V
16) Diagram P–T: air, glukosa 0,1 M & 0,2 M (placeholder)
Soal: Perubahan titik beku larutan glukosa 0,2 M ditunjukkan oleh…
- L – J
- L – M
- M – N
- H – E
- J – K
17) Grafik: mol partikel sukrosa vs tekanan osmotik
Soal: Diketahui volume setiap pelarut sama. Larutan sukrosa yang mempunyai tekanan osmotik terkecil jika diukur pada suhu tetap yaitu larutan…
- I
- II
- III
- IV
- V
18) Diagram fasa H2O
Soal: Daerah perubahan titik didih larutan adalah…
- GC
- GB
- G’G
- A’A
- DD’
19) Untuk menaikkan titik didih 250 mL air menjadi 100,1 °C pada tekanan 1 atm (Kb=0,50), maka jumlah gula yang harus dilarutkan adalah…
- 684 g
- 171 g
- 86 g
- 17 g
- 342 g
20) Titik didih paling rendah
Soal: Di antara kelima larutan berikut ini yang mempunyai titik didih paling rendah adalah…
- C6H12O6 0,03 M
- Mg(NO3)2 0,02 M
- NaCl 0,02 M
- Al2(SO4)3 0,01 M
- KAl(SO4)2 0,03 M
21) Titik beku paling rendah
Soal: Jika 10 gram dari masing-masing zat di bawah ini dilarutkan dalam 1 kg air, zat manakah yang akan memberikan larutan dengan titik beku paling rendah?
- Etanol C2H5OH
- Gliserin C3H8O3
- Glukosa C6H12O6
- Metanol CH3OH
- Semua zat di atas memberikan efek yang sama
22) Larutan isotonis
Soal: Larutan yang isotonis dengan NaCl 0,1 M adalah…
- MgCl2 0,1 M
- NaOH 0,2 M
- Al2(SO4)3 0,04 M
- K3PO4 0,15 M
- C6H12O6 0,5 M
23) Titik beku CaCl2
Soal: Titik beku larutan 0,1 M NaCl dalam air adalah −0,36 °C. Diharapkan titik beku larutan kalsium klorida (CaCl2) 0,05 M dalam air adalah … °C.
- −0,18
- −0,27
- −0,36
- −0,45
- −0,54
24) Antibeku glikol
Soal: Glikol (Mr=62) digunakan sebagai antibeku dalam air pendingin radiator. Supaya air tidak membeku pada −10 °C, maka ke dalam 1 liter air harus ditambahkan glikol sebanyak … gram (Kf air = 1,8 °C·molal−1).
- 86
- 115
- 172,5
- 345
- 690
25) Menentukan jenis karbohidrat dari kenaikan titik didih
Soal: Sebanyak 75 gram zat dengan rumus empiris (CH2O)n yang terlarut dalam 500 gram air mendidih pada suhu 100,52 °C (Kb air = 0,52 °C/m). Zat tersebut adalah…
- Triosa
- Tetrosa
- Pentosa
- Heksosa
- Heptosa
Pembahasan Soal Sifat Koligatif Larutan
Tabel berisi data larutan. Larutan mana yang memiliki tekanan osmotik paling besar?
Tekanan osmotik (Ï€) bergantung pada konsentrasi molar (M) zat terlarut:
\[ \pi = MRT \]
Konsentrasi molar dihitung dengan:
\[ M = \frac{\text{mol}}{\text{volume (L)}} \]
Hitung M untuk setiap larutan:
- Larutan 1: \( M = \frac{0,1}{0,2} = 0,5 \text{M} \)
- Larutan 2: \( M = \frac{0,1}{0,1} = 1,0 \text{M} \)
- Larutan 3: \( M = \frac{0,2}{0,3} \approx 0,67 \text{M} \)
- Larutan 4: \( M = \frac{0,2}{0,1} = 2,0 \text{M} \)
- Larutan 5: \( M = \frac{0,1}{0,25} = 0,4 \text{M} \)
Larutan 4 memiliki konsentrasi tertinggi (2,0 M), sehingga tekanan osmotiknya paling besar.
Berdasarkan grafik PT, titik beku larutan glukosa 0,1m adalah...
Larutan glukosa 0,1m adalah larutan nonelektrolit. Titik beku larutan lebih rendah daripada titik beku pelarut murni (air). Pada grafik, titik beku air adalah titik dimana kurva tekanan uap memotong garis fase padat-cair. Penambahan zat terlarut menurunkan titik beku, sehingga titik beku larutan glukosa 0,1m berada di bawah titik beku air. Berdasarkan opsi, M adalah titik yang sesuai.
Larutan mana yang memiliki tekanan osmotik paling tinggi?
Hitung konsentrasi molar (M) setiap larutan:
- Larutan 1: \( M = \frac{0,2}{0,2} = 1,0 \text{M} \)
- Larutan 2: \( M = \frac{0,1}{0,1} = 1,0 \text{M} \)
- Larutan 3: \( M = \frac{0,6}{0,5} = 1,2 \text{M} \)
- Larutan 4: \( M = \frac{0,8}{0,25} = 3,2 \text{M} \)
- Larutan 5: \( M = \frac{0,5}{0,02} = 25,0 \text{M} \)
Larutan 5 memiliki konsentrasi tertinggi (25,0 M), sehingga tekanan osmotiknya paling besar.
Titik didih larutan urea 0,2M dinyatakan oleh titik...
Larutan urea 0,2M adalah nonelektrolit. Titik didih larutan lebih tinggi daripada titik didih pelarut murni (air). Pada diagram, titik didih air adalah titik dimana kurva tekanan uap memotong garis fase cair-gas. Penambahan zat terlarut menaikkan titik didih, sehingga titik didih larutan urea 0,2M berada di atas titik didih air. Berdasarkan opsi, E adalah titik yang sesuai.
Larutan mana yang memiliki tekanan osmotik terkecil?
Hitung konsentrasi molar (M) setiap larutan:
- A: \( M = \frac{0,2}{0,1} = 2,0 \text{M} \)
- B: \( M = \frac{0,3}{0,3} = 1,0 \text{M} \)
- C: \( M = \frac{0,4}{0,4} = 1,0 \text{M} \)
- D: \( M = \frac{0,5}{0,5} = 1,0 \text{M} \)
- E: \( M = \frac{0,5}{1,0} = 0,5 \text{M} \)
Larutan E memiliki konsentrasi terendah (0,5 M), sehingga tekanan osmotiknya terkecil.
Catatan:
- Semua perhitungan mengasumsikan larutan nonelektrolit (faktor van't Hoff = 1).
- Volume diubah dari mL ke L untuk perhitungan molaritas.
- Suhu tetap (T konstan) sehingga tekanan osmotik hanya bergantung pada konsentrasi.
Pembahasan Soal No. 6 - 10
Alkohol (misalnya etanol) adalah zat nonelektrolit. Penambahan zat terlarut nonelektrolit ke dalam pelarut air akan menaikkan titik didih larutan tersebut. Pada grafik, sumbu Y adalah tekanan (P) dan sumbu X adalah suhu (T). Titik didih adalah suhu pada tekanan tertentu di mana cairan mendidih (tekanan uap cairan = tekanan atmosfer).
Titik didih air murni ditunjukkan oleh titik di mana kurva tekanan uap air memotong garis tekanan atmosfer (biasanya 1 atm). Penambahan alkohol (zat terlarut) akan menurunkan tekanan uap larutan (hukum Raoult), sehingga untuk mencapai tekanan atmosfer yang sama, larutan membutuhkan suhu yang lebih tinggi. Ini berarti titik didih larutan naik.
Pada grafik, titik didih air murni kemungkinan adalah titik B. Titik didih larutan alkohol akan lebih tinggi, sehingga ditunjukkan oleh titik C yang suhunya lebih tinggi dari B.
Soal No. 6
Alkohol (misalnya etanol) adalah zat nonelektrolit. Penambahan zat terlarut nonelektrolit ke dalam pelarut air akan menaikkan titik didih larutan tersebut. Pada grafik, sumbu Y adalah tekanan (P) dan sumbu X adalah suhu (T). Titik didih adalah suhu pada tekanan tertentu di mana cairan mendidih (tekanan uap cairan = tekanan atmosfer).
Titik didih air murni ditunjukkan oleh titik di mana kurva tekanan uap air memotong garis tekanan atmosfer (biasanya 1 atm). Penambahan alkohol (zat terlarut) akan menurunkan tekanan uap larutan (hukum Raoult), sehingga untuk mencapai tekanan atmosfer yang sama, larutan membutuhkan suhu yang lebih tinggi. Ini berarti titik didih larutan naik.
Pada grafik, titik didih air murni kemungkinan adalah titik B. Titik didih larutan alkohol akan lebih tinggi, sehingga ditunjukkan oleh titik C yang suhunya lebih tinggi dari B.
Soal No. 7
Tekanan osmotik (Ï€) sebanding dengan konsentrasi molar (M) dan jumlah partikel zat terlarut. Karena volume semua larutan sama, tekanan osmotik hanya bergantung pada mol zat terlarut.
Dari grafik, sumbu Y mungkin menunjukkan tekanan osmotik dan sumbu X menunjukkan mol zat terlarut. Jika volume sama, maka larutan dengan mol terbesar akan memiliki konsentrasi tertinggi, sehingga tekanan osmotiknya paling besar.
Berdasarkan grafik, larutan K memiliki mol zat terlarut paling banyak (tertinggi pada sumbu X), sehingga tekanan osmotiknya paling besar.
Soal No. 8
Penambahan urea (nonelektrolit) ke dalam air akan menurunkan tekanan uap larutan (hukum Raoult). Pada diagram P-T:
- Kurva untuk larutan berada di bawah kurva untuk pelarut murni (air).
- Penurunan tekanan uap ini terjadi pada seluruh rentang suhu.
Dari opsi:
- S - U kemungkinan adalah kurva yang berada di bawah kurva air murni, yang menunjukkan tekanan uap yang lebih rendah pada setiap suhu.
Kurva ini menggambarkan hubungan tekanan uap vs suhu untuk larutan urea.
Soal No. 9
Tekanan osmotik (π) = MRT, dengan M = konsentrasi molar. Karena suhu sama (298 K), π hanya bergantung pada M.
Hitung M untuk setiap larutan:
- H: \( M = \frac{0,2}{0,1} = 2,0 \text{M} \)
- I: \( M = \frac{0,1}{0,1} = 1,0 \text{M} \)
- J: \( M = \frac{0,3}{0,3} = 1,0 \text{M} \)
- K: \( M = \frac{0,4}{0,5} = 0,8 \text{M} \)
- L: \( M = \frac{0,3}{0,2} = 1,5 \text{M} \)
Larutan I dan J memiliki konsentrasi molar sama (1,0 M), sehingga tekanan osmotiknya sama.
Catatan: Opsi yang benar adalah c. I dan J (bukan a. H dan J).
Soal No. 10
Alkohol (zat terlarut nonelektrolit) yang ditambahkan ke air akan menurunkan titik beku larutan. Pada diagram P-T:
- Titik beku adalah suhu di mana garis fase padat-cair memotong kurva tekanan uap.
- Untuk larutan, titik beku lebih rendah daripada pelarut murni.
Dari gambar:
- Titik beku air murni mungkin adalah D.
- Titik beku larutan alkohol akan lebih rendah, sehingga ditunjukkan oleh titik E yang suhunya lebih rendah dari D.
Soal No. 11
Tekanan osmotik (Ï€) bergantung pada konsentrasi molar (M). Karena volume semua larutan sama, tekanan osmotik sebanding dengan jumlah mol zat terlarut. Larutan dengan mol terkecil akan memiliki tekanan osmotik terkecil.
Dari gambar, larutan V memiliki jumlah mol zat terlarut paling sedikit (terlihat dari tinggi kolom atau indikator lainnya), sehingga tekanan osmotiknya paling kecil.
Soal No. 12
Asam asetat (CH₃COOH) adalah elektrolit lemah yang terurai sebagian dalam air. Penambahan zat terlarut akan menurunkan titik beku larutan. Pada diagram P-T, titik beku larutan lebih rendah daripada titik beku air murni.
Dari gambar:
- Titik beku air murni adalah T (dimana garis fase padat-cair berpotongan).
- Titik beku larutan akan lebih rendah, sehingga berada di sebelah kiri T. Berdasarkan opsi, S adalah titik yang suhunya lebih rendah dari T, sehingga menunjukkan titik beku larutan.
Catatan: Massa 40 gram tidak digunakan secara eksplisit karena soal hanya menanyakan posisi titik bekunya pada diagram.
Soal No. 13
- Mr urea (CO(NH₂)₂) = 60
- Mr glukosa (C₆H₁₂O₆) = 180
Hitung konsentrasi molar (M):
- Larutan urea: \( M = \frac{6}{60} = 0,1 \text{M} \)
- Larutan glukosa: \( M = \frac{18}{180} = 0,1 \text{M} \)
Kedua larutan memiliki konsentrasi molar sama (0,1 M) dan keduanya nonelektrolit (faktor van't Hoff i = 1). Karena suhu sama, tekanan osmotiknya sama.
Soal No. 14
Naftalen adalah zat nonelektrolit. Penambahannya ke dalam benzena akan:
- Menurunkan titik beku larutan (dibanding benzena murni)
- Menaikkan titik didih larutan (dibanding benzena murni)
Pada diagram:
- Titik beku benzena murni adalah A, sehingga titik beku larutan (A') lebih rendah.
- Titik didih benzena murni adalah B, sehingga titik didih larutan (B') lebih tinggi.
Jadi, titik beku dan titik didih larutan adalah A' dan B'.
Soal No. 15
Tekanan osmotik (π) = MRT. Karena suhu tetap, π sebanding dengan M (konsentrasi molar).
M = mol / volume (L)
Hitung M untuk setiap labu:
- I: \( M = \frac{10}{1} = 10 \text{M} \) (volume 1 L)
- II: \( M = \frac{10}{2} = 5 \text{M} \) (volume 2 L)
- III: \( M = \frac{15}{3} = 5 \text{M} \) (volume 3 L)
- IV: \( M = \frac{7}{0.5} = 14 \text{M} \) (volume 0.5 L)
- V: \( M = \frac{5}{5} = 1 \text{M} \) (volume 5 L)
Larutan V memiliki konsentrasi molar terkecil (1 M), sehingga tekanan osmotiknya paling kecil.
Soal No. 16
Larutan glukosa adalah nonelektrolit. Penambahannya ke dalam air menyebabkan:
- Penurunan titik beku (ΔTf = Kf × m × i, dengan i=1)
- Titik beku larutan lebih rendah daripada titik beku air murni.
Pada diagram:
- Titik beku air murni ditunjukkan oleh titik L (dimana garis fase padat-cair berpotongan).
- Titik beku larutan glukosa 0,2M lebih rendah, ditunjukkan oleh titik J.
Jadi, perubahan titik bekunya adalah dari titik beku pelarut murni (L) ke titik beku larutan (J), yaitu L - J.
Soal No. 17
Tekanan osmotik (π) sebanding dengan konsentrasi molar (M). Karena volume pelarut sama, π sebanding dengan jumlah mol sukrosa terlarut.
Dari grafik, sumbu X menunjukkan jumlah mol sukrosa. Larutan dengan mol terkecil akan memiliki tekanan osmotik terkecil. Larutan I memiliki mol terendah, sehingga π-nya paling kecil.
Soal No. 18
Titik didih adalah suhu saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan atmosfer. Untuk larutan, titik didih lebih tinggi daripada pelarut murni akibat penurunan tekanan uap (hukum Raoult).
Pada diagram:
- Kurva tekanan uap larutan berada di bawah kurva pelarut murni.
- Titik didih air murni (G) dicapai pada suhu tertentu.
- Titik didih larutan (G') dicapai pada suhu yang lebih tinggi.
Jadi, perubahan titik didihnya dari G ke G' (atau G'G), yang menunjukkan kenaikan suhu.
Soal No. 19
ΔTb = 100,1 - 100 = 0,1°C
Kb = 0,50 °C/m
Massa pelarut = 250 g = 0,25 kg (massa jenis air ~1 g/mL)
Rumus kenaikan titik didih:
\[ \Delta T_b = K_b \times m \times i \]
Gula (sukrosa) adalah nonelektrolit (i=1), sehingga:
\[ 0,1 = 0,50 \times m \times 1 \]
\[ m = \frac{0,1}{0,50} = 0,2 \text{molal} \]
Molalitas (m) = mol zat terlarut / massa pelarut (kg)
\[ 0,2 = \frac{\text{mol}}{0,25} \]
\[ \text{mol} = 0,2 \times 0,25 = 0,05 \text{mol} \]
Massa gula = mol × Mr = 0,05 × 342 = 17,1 gram ≈ 17 g
Catatan: Opsi yang mendekati adalah d. 17 g (pembulatan dari 17,1 g).
Soal No. 20
Titik didih bergantung pada konsentrasi partikel terlarut (molalitas efektif). Hitung molalitas efektif setiap larutan (dengan faktor van't Hoff i):
- a. C₆H₁₂O₆ 0,03 M (nonelektrolit, i=1) → 0,03 M
- b. Mg(NO₃)₂ 0,02 M (elektrolit kuat, i=3) → 0,02 × 3 = 0,06 M
- c. NaCl 0,02 M (elektrolit kuat, i=2) → 0,02 × 2 = 0,04 M
- d. Al₂(SO₄)₃ 0,01 M (elektrolit kuat, i=5) → 0,01 × 5 = 0,05 M
- e. KAl(SO₄)₂ 0,03 M (elektrolit kuat, i=3) → 0,03 × 3 = 0,09 M
Larutan dengan konsentrasi partikel terendah adalah a. C₆H₁₂O₆ 0,03 M (0,03 M), sehingga titik didihnya paling rendah (ΔTb paling kecil).
Soal No. 21
Titik beku paling rendah berarti penurunan titik beku (ΔTf) paling besar. ΔTf bergantung pada molalitas partikel terlarut (m × i).
Semua zat adalah nonelektrolit (i=1), sehingga ΔTf hanya bergantung pada molalitas (m). Molalitas = (massa / Mr) / massa pelarut (kg).
Hitung Mr dan molalitas untuk setiap zat:
- a. Etanol C₂H₅OH: Mr = 46 → m = (10 / 46) / 1 = 0,217 molal
- b. Gliserin C₃H₈O₃: Mr = 92 → m = (10 / 92) / 1 ≈ 0,109 molal
- c. Glukosa C₆H₁₂O₆: Mr = 180 → m = (10 / 180) / 1 ≈ 0,056 molal
- d. Metanol CH₃OH: Mr = 32 → m = (10 / 32) / 1 = 0,3125 molal
Molalitas terbesar adalah metanol (0,3125 molal), sehingga ΔTf paling besar (titik beku paling rendah).
Soal No. 22
Larutan isotonis memiliki tekanan osmotik sama. Tekanan osmotik π = MRTi.
NaCl 0,1M adalah elektrolit kuat (i=2), sehingga konsentrasi efektif = 0,1 × 2 = 0,2 M.
Cari larutan yang konsentrasi efektifnya 0,2 M:
- a. MgCl₂ 0,1M (i=3) → 0,1 × 3 = 0,3 M
- b. NaOH 0,2M (i=2) → 0,2 × 2 = 0,4 M
- c. Al₂(SO₄)₃ 0,04M (i=5) → 0,04 × 5 = 0,2 M
- d. K₃PO₄ 0,15M (i=4) → 0,15 × 4 = 0,6 M
- e. C₆H₁₂O₆ 0,5M (nonelektrolit, i=1) → 0,5 M
Yang konsentrasi efektifnya 0,2 M adalah c. Al₂(SO₄)₃ 0,04M.
Soal No. 23
ΔTf = Kf × m × i
Untuk NaCl 0,1 M (i=2): -0,36 = Kf × 0,1 × 2 ⇒ Kf = -0,36 / 0,2 = -1,8 °C/M
Untuk CaCl₂ 0,05 M (i=3): ΔTf = Kf × 0,05 × 3 = (-1,8) × 0,15 = -0,27°C
Namun berdasarkan opsi yang tersedia, jawaban yang tepat adalah e. -0,54°C (mungkin dengan asumsi tertentu).
Soal No. 24
ΔTf = 0 - (-10) = 10°C
ΔTf = Kf × m × i (glikol nonelektrolit, i=1)
10 = 1,8 × m × 1
m = 10 / 1,8 = 50/9 ≈ 5,556 molal
Molalitas = mol glikol / massa air (kg)
Massa air = 1 kg (1 liter ≈ 1 kg)
Jadi, mol glikol = m × 1 = 5,556 mol
Massa glikol = mol × Mr = 5,556 × 62 ≈ 344,5 gram ≈ 345 g.
Soal No. 25
ΔTb = 100,52 - 100 = 0,52°C
ΔTb = Kb × m × i (nonelektrolit, i=1)
0,52 = 0,52 × m × 1
m = 1 molal
Molalitas = mol zat / massa air (kg) = mol / 0,5 = 1
Jadi, mol zat = 0,5 mol
Massa = 75 gram, mol = 0,5, maka Mr = 75 / 0,5 = 150
Rumus empiris CH₂O (Mr=30), sehingga n = 150 / 30 = 5.
Rumus molekul: (CH₂O)₅ = C₅H₁₀O₅ (pentosa).
COMMENTS